Rasa tidak nyaman waktu naik sepeda menjadi salah satunya persoalan yang
dihadapi pesepeda. Sadel yang tidak seperti dengan pesepeda jadi sumber problemnya.
Pesepeda dapat coba memperoleh sadel baru yang lebih baik. Akan tetapi, memilih
sadel baru jadi tugas yang memusingkan. Banyak ada pilihan dan keamanan kerap kali sangatlah subyektif.
Tersebut merupakan beberapa perihal yang dapat dilaksanakan waktu memilih sadel baru supaya lebih senang kayuh!
1. Kenali lebar di antara tulang duduk
Perihal pertama kali yang mesti jadi perhatian yaitu jarak di antara tulang duduk. Lebar tulang
duduk bakal tentukan lebar sadel yang baik. Sadel dengan lebar yang betul memungkinkan panggul disokong dengan maksimum.
Buat menghitung lebar tulang duduk secara berdikari, pesepeda dapat gunakan selembar kertas karton bergelombang. Taruh kertas karton tercantum di atas kursi yang keras dan duduk di atasnya. Beri sedikit goyangan buat tirukan status mengemudi dan angkat kaki buat menghimpit tulang duduk ke karton.
Tonton tapak jejak tulang duduk di karton dan berikan pertanda buat mengenal lebar di antara ke-2
titik itu. Lebar tulang duduk yang sempit yaitu 100 mm atau mungkin kurang, lebar 100 mm sampai 130 mm masuk definisi lagi, dan lebih dari 130 mm terhitung lebar.
Bikers, Ada Tempat Baru Naik sepeda di Kebun Binatang Gembira Loka
2. Pastikan wujud sadel
Model naik sepeda dapat mengubah wujud sadel yang diputuskan. Sadel dengan kurang lengkungan kebanyakan sesuai buat pesepeda yang banyak duduk pada sikap tegak, tetapi masih mau dapat duduk dalam sejumlah status lain.
Sadel lebih meliuk direncanakan buat pesepeda yang duduk dengan sikap semakin lebih maju. Sadel bergelombang ini memberinya sedikit pilihan buat status naik sepeda yang nyaman.
atau hidung yang sempit dan melebar mencolok di sisi belakang. Sementara wujud sadel
pir lebih mengucur dari sempit ke lebar.
Sadel berupa pir memberinya bisa lebih banyak area buat mengganti status mengemudi sampai mendapati yang nyaman. Akan tetapi, sadel berupa pir dapat mengacaukan waktu bersinggungan dengan paha pesepeda. Persoalan ini semakin bisa dicegah dengan sadel T.
3. Simak bantalan di sadel
Bantalan di sadel menyalurkan penekanan dari sisi belakang ke semua permukaan. Poin penting buat dikenang yaitu sadel yang empuk tidak mesti berasa nyaman.
Pesepeda yang banyak melaksanakan pergerakan di atas sadel bagusnya memilih sadel dengan sedikit bantalan. Karena, lebih tebal bantalan, bisa lebih banyak panas yang disebabkan.
Di gilirannya, pesepeda malah jadi tidak nyaman.
Sadel dengan bantalan kurang ini kebanyakan terpasangkan di sepeda gunung dan road
bike. Dan sepeda dengan sadel lebih tebal dan lebar kebanyakan dipakai buat pesepeda tamasya, seperti waktu kayuh dengan sepeda kota.
4. Pastikan apa butuh cutout atau mungkin tidak
Sekarang dapat diketemukan sadel yang dibikin membuat perlindungan perineum (ruang antara tulang
duduk). Sadel dengan cutout di tengah-tengah kurangi penekanan di perineum dan memberinya saluran udara, dan keamanan waktu naik sepeda.
Akan tetapi, tidak semuanya pesepeda memperoleh faedah dari cutout di sadel. Pesepeda yang
terlatih dan masih berasa nyaman duduk di sadel tanpa bantalan untuk saat lama kemungkinan tidak sangat butuh cutout.
Kalau pesepeda simpel berasa sakit atau mati rasa dengan sadel tanpa bantalan waktu naik sepeda dalam waktu yang lama, sadel dengan cutout jadi opsi yang bagus.